PENDEKATAN SOSIOSEMANTIK-LEKSIKAL DALAM PERISTILAHAN PERKEBUNAN TEH

The communication of science must be clear so that the concept can understood clearly and precisely. plantation in form a term. Many terms tea sector are adopted from regional languages, one which is Sundanese. In this paper, terminology field often used by Sundanese people examined. To understand meaning these terms, sociosemantic- lexical approach used. studying on lingual term includes its related to socio-cultural view people. components contained concerned studied lexically. method descriptive qualitative, with technique sorting categories. component consists shared specific identified through componential analysis. By using sociosemantic-lexical approach, precisely known. Based category, categorized into (i) noun (thing), such as peko, manjing; (ii) verbs (activity) ngabentang, mupul, ngodok; (iii) adjectives (state), nyeupan, hiaten. semantic analysis, correct will revealed.The social exist togetherness respect.Komunikasi ilmu haruslah jelas agar konsep dapat dipahami dengan pasti. Konsep perkebunan berupaistilah. Peristilahan pada bidang banyak yang diangkat dari bahasa daerah, salah satunya Bahasa Sunda. Pada tulisan ini dikaji peristilahan teh sering digunakan oleh masyarakat berasal Untuk memahami makna tersebut pendekatan sosiosemantik-leksikal. Maksudnya, telaah bentuk istilah maknanya melibatkan pandangan sosial budaya Komponen terkandung bersangkutan secara leksikal. Metode ialah deskriptif kualitatif, teknik pilah komponen dan kategori. terdisi atas bersama spesifik diketahu melalui analisis (componential analysis). Dengan sosiosemantik-leksikal tersebut, diketahui tepat bersangkutan. Berdasarkan kategorinya, ada berjenis kategori nomina (benda), seperti verba (aktivitas) adjektiva (keadaan), semantiknya, akan terkuak ketepatan maknanya. yaitu kebersamaan rasa hormat.